Coaching adalah salah satu metode human intervention yang sangat powerful. Karena coaching tidak hanya dapat mengembangkan kemampuan seseorang mencapai performa lebih baik untuk saat ini, terlebih lagi coaching juga untuk membangun karakter dan kemampuan memacu diri sendiri (self generating skills) sehingga seseorang mampu mengambil kendali atas hidupnya hari ini dan di masa datang
Coaching sudah dikenal di dunia olahraga (sport coaching) sejak akhir abad 19, di mana setiap atlet yang selalu ingin mencapai prestasi lebih baik akan meminta seorang coach untuk membantunya. Baru pada akhir tahun ’90 an bermula di Amerika Serikat coaching mulai di kenal di luar dunia olahraga (non-sport coaching). Sejak saat itu non-sport coaching terus berkembang pesat dan menyebar ke Eropa dan Australia, dan sampai di Asia pada awal tahun 2000 an. Saat ini hampir semua korporasi besar dan para pemimpin perusahaan di dunia menggunakan metode coaching untuk pengembangan diri, SDM dan organisasi serta perusahaan.
Esensi coaching adalah pendekatan Non-Directive, di mana seorang coach akan menjadi mitra bagi coachee-nya untuk menemukan jawaban dari setiap issue yang dihadapi coachee. Artinya – khususnya dalam non-sport coaching – fokus utamanya adalah mendorong dan mengembangkan kemampuan coachee untuk belajar dalam rangka dapat memahami issue mendasar yang dihadapinya dan juga mencari solusi berdasarkan potensi yang dimilikinya. Proses belajar tersebut akan menghasilkan peningkatan kesadaran diri (self awareness) yang menjadi dasar untuk membangun keberanian dan keteguhan, komitmen dan kemampuan untuk pencapain hidup yang bermakna.
Oleh karenanya, hasil dari sebuah proses coaching yang baik tidak hanya berupa peningkatan performa saat ini, terlebih lagi coaching dapat membangun karakter, integritas, rasa percaya diri, kemandirian, kreatifitas, kemampuan beradaptasi, kemampuan sosialisasi, dan lain lain yang merupakan kemampuan untuk mendorong dan memacu diri sendiri untuk menghadapi situasi kehidupan saat ini dan di masa depan.
Adapun implikasi coaching dalam pertumbuhan korporasi, dapat dipahami dari beberapa hasil research yang dilakukan oleh lembaga terkemuka seperti Mc Kinsey ataupun juga dari pengalaman CEO dari korporasi korporasi ternama seperti Jeck Welch, dll. Singkatnya disimpulkan bahwa kemampuan sebuah korporasi untuk berkembang ditentukan oleh kemampuannya untuk belajar sebagai hasil kolektif kemampuan belajar setiap personil/individu dalam korporasi. Nah kemampuan belajar individual ini sangat ditentukan oleh metode dan strategi pengembangan talent/SDM yang merupakan salah satu tugas utama para leaders. Oleh karenanya coaching menjadi salah satu kompetensi leadership yang sangat penting saat ini dan juga di masa yang akan datang.
Leadesr dengan kemampuan coaching yang baik (coaching skill) merupakan seorang partner terpercaya, memiliki performa tinggi, pengembang SDM, pemimpin serta teman bicara dan pendengar yang baik, Intuitif, serta skuses dan bermakna bagi team dan organisasinya.
Coaching adalah life changer yang sangat powerful bagi siapa saja, lintas generasi, lintas etnis, lintas profesi dan status sosial lainnya.
Disclaimer:
Admin berhak menghapus setiap komen yang bernuansa sensitif, seperti mengandung unsur SARA, pornografi dan sebagainya.